A. Sosial pada masa Demokrasi Liberal
1. Kondisi Sosial Masyarakat
Pada masa ini taraf hidup masyarakat semakin naik daripada di masa revolusi. Indikatornya adalah jumlah penduduk bertambah, kesejahteraan meningkat, dan kota-kota semakin berkembang.
Adapun kondisi sosial masyarakatnya sebagai berikut.
a. Kondisi Demografi
Salah satu indikator kemajuan pada masa demokrasi liberal adalah pertambahan penduduk.
➤Pertumbuhan penduduk nasional :
→Tahun 1950 : 77 juta jiwa
→Tahun 1955 : 85,4 juta jiwa
➤Pertumbuhan penduduk perkotaan (Jakarta)
→Tahun 1950 : 1.8 juta jiwa
→Tahun 1960 : 2.9 juta jiwa
➤Jumlah buta huruf
→Masa kolonial : 92,6 %
→Tahun 1960 : 24%
b. Antusiasme Rakyat dalam Politik
Sebelum pemilu tahun 1955, pemimpin negara seperti Presiden Soekarno dan Moh. Hatta sering memberikan pematangan berpolitik kepada masyarakat. Menjelang pemilu, panitia terus memberikan pengetahuan pada masyarakat bagaimana cara menyalurkan suara kepada masyarakat. Sosialisasi terus dilancarkan kepada masyarakat baik itu melalui surat kabar dan mobil-mobil kampanye dan lain sebagainya. Partai politikpun tidak saling menyerang, bahkan tokoh-tokoh politik bersedia menemui langsung masyarakat. Hingga pada pelaksanaan pemilu berlangsung secara demokratis karena antusiasme masyarakat menyalurkan hak pilihnya tanpa intervensi.
B. Kehidupan Pendidikan Pada masa Demokrasi Liberal
a. Sistem Pendidikan
Pada masa demokrasi liberal sistem pendidikan yang dilaksanakan adalah dengan sistem desentralisasi yang mana SD dan SMP menjadi urusan pemerintah daerah (provinsi) dengan supervisi dari pemerintah pusat. Sedangkan untuk SMA ditanggung oleh pemerintah baik masalah keuangan maupun mata pelajaran. Namun, perhatian terhadap pendidikan dirasa masih kuang karena anggaran yang diglontorkan dari APBN masih cukup sedikit yaitu 5,1% APBN pada tahun 1950 dan masih kalah pada masa kolonial Belanda yang mencapai kisaran 9,3%.
b. Perguruan Tinggi
Pendidikan tinggi menjadi fokus utama pemerintah untuk membentuk generasi bangsa yang kompeten. Atas dasar tersebut menteri pendidikan Abu Hanifah menetapkan bahwa setiap provinsi memiliki satu universitas negeri. Sehingga pada tanggal 19 Desember 1949 didirikan universitas Gajah Mada. Selanjutnya berdiri Universitas Indonesia, Universitas Airlangga, Universitas Padjajaran, Universitas Hassanuddin, dan Universitas Sumatra Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar